(Vibiznews-Forex) – Posisi Aussie dolar dalam pair AUDUSD perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (6/1/2022) bergerak negatif menembus posisi resisten kuat hariannya setelah tertekan oleh kekuatan dolar AS sejak perdagangan sesi Asia. Aussie terdepresiasi ke terendah 2 pekan merespon rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve yang hawkish.
Risalah Fed terbaru mengungkapkan bank sentral AS mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih cepat dan membahas pengetatan kuantitatif tahun ini untuk menjinakkan inflasi yang terus tinggi. Sikap hawkish yang tegas mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi, menekan mata uang yang sensitif terhadap aset risiko.
Sementara itu, Reserve Bank of Australia telah berulang kali menegaskan bahwa kenaikan suku bunga domestik tidak mungkin sampai tahun 2023, atau sampai inflasi mendorong secara berkelanjutan dalam kisaran target 2-3%.
Kemudian terdapat rilis data ekonomi yang lemah, IHS Markit Australia Composite PMI menetap di 54,9 pada Desember 2021, menunjukkan tingkat pertumbuhan output sektor swasta yang lebih lambat, meskipun tinggi menurut standar historis.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa merangkak naik setelah melemah; bangkit menguat dengan risalah terbaru yang menunjukkan the Fed semakin hawkish sesuai perkiraan investor.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD melemah, dan kini pair berada di posisi 0.7148 yang meluncur ke posisi support lemahnya di 0.7140 – 0.7100. Namun jika bergerak sebaliknya, pair akan naik ke posisi pivot di 0.7235 sebelum capai posisi resisten kuatnya di 0.7256 – 0.7285.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



