(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham utama Eropa bergerak lemah pada perdagangan hari Kamis (3/2/2022) setelah rally tiga sesi berturut-turut, mengikuti tekanan di bursa saham Asia. Indeks utama terkoreksi karena para investor menunggu dengan hati-hati untuk hasil pertemuan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa dan Bank of England sore ini.
Pembuat kebijakan di ECB akan memiliki waktu yang lebih sulit untuk menolak pembicaraan kenaikan suku bunga setelah data awal menunjukkan harga konsumen zona euro naik pada rekor 5,1% pada Januari dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, bank sentral Inggris diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 25 bps, sementara investor akan mencari petunjuk tentang prospek program QE £875 miliar. Sentimen di bursa Eropa juga dibebani oleh laporan pendapatan mengecewakan dari raksasa teknologi AS Meta dan Spotify pada hari sebelumnya.
Untuk laporan kuartalan yang optimis, Shell melaporkan laba yang melebihi ekspektasi setahun penuh dikarenakan kenaikan harga komoditas. Raksasa minyak itu juga mengumumkan pembelian kembali saham dan menaikkan dividen. Laporan penghasilan yang kuat juga datang dari Infineon Jerman, yang mendapat untung dari kekurangan chip semikonduktor global, dan pembuat tes COVID-19 Siemens Healthineers.
Dari kawasan Inggris, diberitakan Perdana Menteri Boris Johnsons mengatakan akan mempublikasikan penyelidikan penuh ke dalam pertemuan ilegal Downing Street no.10. Selain itu perusahaan Glencore dan Vodafone menerbitkan pembaruan perdagangan, dengan kedua perusahaan mengonfirmasi panduan 2022 mereka sebelumnya.
Indeks utama bursa Eropa atau Pan European Stoxx 600 melemah 3 poin atau 0,63 persen menjadi 474,01. Kemudian indeks bursa saham Jerman atau DAX Jerman melemah 0,57 persen, indeks bursa saham Perancis atau CAC 40 melemah 0,46 persen dan indeks bursa Inggris atau FTSE 100 hanya melemah 0,17 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
