(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 24,22 poin atau 0,87 persen menjadi ditutup pada 2.747,71. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 2,96 poin atau 0,80% ke posisi 371.57, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 371.35 dan sempat turun ke posisi terendah di 366.90.
Indeks Kospi anjlok dari posisi tertinggi 2 pekan yang dicapai sesi sebelumnya, secara mingguan ikut terkoreksi dengan pelemahan moderat turun 0,04%. Sentimen investor tertekan setelah rilis data indeks harga konsumen tahunan AS yang meningkat melebihi perkiraan. Data tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih agresif dalam upaya untuk melawan inflasi yang meningkat.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street akhir pekan lalu anjlok cukup signifikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan mencoba untuk mempertimbangkan respon Fed terhadap inflasi yang terus-menerus.
Untuk harga minyak mentah berjangka WTI melonjak lebih dari 4,5% hampir mencapai $94 per barel, tertinggi sejak 2014 setelah Gedung Putih mengatakan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi akan turun ke posisi 366.95 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya dapat naik menuju posisi 370,88 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
375.45 | 373.40 | 371.00 | 368.95 | 366.55 | 364.50 | 362.10 |
Buy Avg | 371.20 | Sell Avg | 366.80 |