(Vibiznews – Index) – Saham di Jepang tampak bersiap untuk memulai pergerakan yang lebih tinggi pada hari Rabu (16/02), karena investor menantikan data inflasi China. Sementara itu, ketegangan tampaknya mereda antara Rusia dan Ukraina, yang mendorong penguatan pasar.
Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 27.355 sementara mitranya di Osaka berada di 27.440, menguat jika dibandingkan dengan penutupan terakhir Nikkei 225 di 26.865,19.
Di tempat lain di Australia, S&P/ASX 200 juga naik 0,26 persen.
Data inflasi China untuk Januari akan dirilis pada hari Rabu mendatang, dengan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen keduanya diperkirakan akan keluar pada pukul 9:30 pagi HK/SIN hari ini.
Pemerintah Rusia mengumumkan Selasa bahwa Moskow mulai mengembalikan beberapa pasukan di perbatasan Ukraina, meskipun kepala NATO memperingatkan bahwa aliansi militer sejauh ini “belum melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan dari pihak Rusia.”
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 422,67 poin menjadi 34.988,84 sementara S&P 500 naik 1,58% menjadi 4.471,07. Nasdaq Composite melonjak 2,53% menjadi 14.139,76.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 95,985 — turun dari level di atas 96 yang terlihat baru-baru ini.
Yen Jepang diperdagangkan pada 115,62 per dolar, masih lebih lemah dari level di bawah 115,2 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berada di $0,715, sebagian besar mempertahankan kenaikan setelah memantul dari bawah $0,71 awal pekan ini.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
