(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham di bursa Jepang belum menunjukkan adanya tanda pemulihan dari kerugian yang berkelanjutan pada hari Kamis (24/2/2022), dan sudah melemah 5 hari berturut. Karenanya indeks Nikkei anjlok ke posisi terendah dalam 15 bulan.
Sentimen investor global tertekan setelah setelah Presiden Putin mengumumkan bahwa Rusia akan meluncurkan operasi militer di Ukraina,dan memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah mereka lihat. Diberitakan juga bahwa pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatannya.

Indeks harian Nikkei ditutup turun 465 poin atau 1,81% menjadi 25.971, terendah sejak perdagangan 20 November 2020. Demikian indeks Topix turun 1,25% menjadi 1.858 dan untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2022 bergerak negatif dengan turun 500 poin atau 1,89% ke posisi 25930.
Hampir semua sektor di bursa Tokyo turun, dengan kerugian tajam dari saham Lasertec (-4,7%), SoftBank Group (-6,8%), Toyota (-1,5%), Fanuc Corporation (-5,4%), Fast Retailing (-3,8%) , Advantest (-4,1%), Hitachi (-4,4%) dan Asahi Group (-5,2%). Sementara itu, saham-saham yang sempat mengalami aksi jual di sesi terakhir mencoba rebound antara lain saham Nippon Yusen (0,2%), Kawasaki Kisen (1,7%) dan Tokyo Electron (1,1%). Perusahaan energi Jepang Inpex Corp juga melonjak 7,2% karena meningkatnya ketegangan mendorong harga minyak lebih tinggi.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



