Kinerja Mingguan Nikkei Terburuk dalam 15 Pekan

478
(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang alami tekanan jual signifikan kembali pada perdagangan hari Jumat (11/3/2022) setelah berada di tertinggi sepekan pada sesi sebelumnya. Indeks Nikkei secara harian melemah 2 persen lebih, demikian secara mingguan anjlok untuk 4 pekan berturut dengan kerugian terbesar sejak November 2021 pada pekan ini.  
Nikkei alami pelemahan selain  mengikuti penutupan semalam di bursa Wall Street juga dipicu oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed pasca tingginya inflasi AS.  Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan  bahwa AS ditetapkan untuk satu tahun lagi dengan inflasi  sangat tidak nyaman  di tengah perang Rusia-Ukraina, beberapa jam setelah data mengungkapkan inflasi AS mencapai level tertinggi baru 40 tahun di 7,9% pada Februari.
Pernyataannya juga muncul karena konflik yang sedang berlangsung di Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga komoditas, mendorong bank sentral untuk memberi sinyal kesediaan untuk memperketat kebijakan moneter lebih cepat.
Berita Nikkei lainnya di Telegram Vibiznews
Indeks harian Nikkei ditutup anjlok 528 poin atau  2,09% menjadi  25.168. Demikian indeks Topix kehilangan 1,67% menjadi 1,800. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan April 2022 bergerak negatif  dengan turun 650 poin atau 2,3% ke posisi 25090.
 
Secara sektoral, saham teknologi, konsumen dan manufaktur menyumbang penurunan yang kuat bagi Nikkei, dengan kerugian dari saham Lasertec (-9%), SoftBank (-6,2%), Tokyo Electron (-2,7%), Toyota (-4,4%), Sony Group (-2,5%), Daikin Industries (-2,3%) dan saham Nidec Corp (-4,2%).

 

 

Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting