(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Selasa (15/3/2022) sedang terkoreksi dari posisi tertinggi sejak Januari 2017 dan sudah menembus resisten kuat hariannya. Yen Jepang yang sudah melemah selama 6 sesi berusaha rebound di tengah koreksi lanjutan dolar AS terhadap beberapa rival utamanya.
Yen Jepang sempat anjlok ke terendah 5 tahun di sesi Asia karena sikap dovish Bank of Japan sangat kontras dengan bank sentral utama lainnya yang bersiap untuk mengetatkan kebijakan moneter. Bank sentral Jepang yang dijadwalkan bertemu pada 17-18 Maret telah berulang kali menyatakan akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mencapai target inflasi 2%.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda juga baru-baru ini mengesampingkan kemungkinan penarikan stimulus untuk menangani kenaikan inflasi yang didorong oleh komoditas, menekankan perlunya menunggu pertumbuhan upah meningkat. Selain itu, yen berkinerja buruk sebagai aset safe-haven terhadap dolar AS karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi terus mengguncang pasar.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa sedang terkoreksi setelah melandai; tertahan sebagai safe haven di tengah ekspektasi pasar akan dimulainya kenaikan suku bunga the Fed pada minggu ini dan berlanjutnya invasi Rusia atas Ukraina.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan melemah, dan kini pair berada di posisi 117.79 yang sedang meluncur ke support kuat di 117.56 – 117.10. Namun jika menguat kembali, akan naik ke 118.49 sebelum lanjut ke resisten lemahnya di 118.60 – 118.98.
