(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada awal sesi Asia Senin (16/5/2022) bergerak kuat melanjutkan rebound sesi sebelumnya. Ausie rebound dari posisi terendah dalam hampir dua tahun oleh kuatnya dolar AS pada perdagangan pekan lalu, namun awali pekan ini mendapat kekuatan sebagai kurs komoditas.
Harga komoditas global terpantau bergerak kuat seperti minyak mentah, gas alam serta komoditas logam unggulan seperti tembaga dan bijih besi. Baik harga minyak mentah dan komoditas lainnya tertekan di tengah kekhawatiran permintaan dari China yang masih belum pulih pasca lockdown covid-19.
Namun secara fundamental posisi Aussie dibayangi oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan memperkuat prospek pengetatan kebijakan Federal Reserve yang agresif.
Reserve Bank of Australia telah memulai siklus kenaikan suku bunga dengan kenaikan 25 basis poin yang lebih besar dari perkiraan pada 3 Mei. RBA secara tajam menaikkan perkiraannya untuk inflasi inti baru-baru ini, tanpa kembali ke kisaran target 2-3% yang perkirakan hingga 2024 bahkan dengan asumsi serangkaian kenaikan tarif. Pasar memperkirakan kenaikan seperempat poin lagi menjadi 0,6% pada bulan Juni dan kenaikan setiap bulan mendekati 3% pada akhir tahun.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Asia bergerak kuat di atas angka 104, posisi tertinggi 20-tahun. Dolar AS kuat sebagai safe haven oleh kekhawatiran investor bahwa kenaikan inflasi AS dapat bertahan dan memicu kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang lebih cepat
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD menguat, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.6938 akan berpotensi mendaki ke posisi 0.6965 sebelum naik ke R1 dan R2. Namun jika terkoreksi kembali akan turun ke posisi 0.6890 sebelum meluncur ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7062 | 0.7002 | 0.6970 | 0.6910 | 0.6878 | 0.6818 | 0.6786 |
Buy Avg | 0.6970 | Sell Avg | 0.6860 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting