(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada awal sesi Asia hari Senin (13/6/2022) kembali bergerak lemah untuk 4 sesi berturut melanjutkan tekanan sesi sebelumnya yang mendekat ke posisi support kuat hariannya. Aussie mendapat tekanan dari lonjakan dolar AS serta berita meningkatnya kasus covid-19 di China yang melanjutkan lockdown.
Shanghai dan beberapa kota besar China lainnya, juga mengalami pembatasan yang diperketat akhir pekan lalu, dengan jasa layanan makan ditangguhkan di banyak tempat. Kota Shanghai alami lockdown parsial selama 12 hari.
Selain itu pergerakan aussie dibebani oleh berita Jepang memberi sinyal kemungkinan intervensi mata uang dengan pernyataan bersama.
![](https://www.vibiznews.com/wp-content/uploads/2021/02/telegramvbn-300x176.jpg)
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya akhir pekan ditutup menguat ke posisi tertinggi 20 tahun di atas 104, karena rilis data inflasi melebihi perkiraan dan memberikan dukungan untuk prospek Federal Reserve akan terus menaikkan suku secara agresif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD melemah, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.7044 sedang meluncur ke posisi 0.7010 sebelum meluncur ke posisi S1 hingga S2. Namun jika bergerak positif akan naik ke posisi 0.7060 sebelum naik ke R1 dan R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7210 | 0.7173 | 0.7110 | 0.7073 | 0.7008 | 0.6970 | 0.6908 |
Buy Avg | 0.7085 | Sell Avg | 0.7054 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting