Bursa Eropa Ditutup Naik Menjelang Keputusan The Fed AS

236
Brugge - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Rabu karena pasar global mengamati pergerakan kebijakan moneter dari beberapa bank sentral utama.

Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 1,5%, dengan saham perjalanan dan liburan naik 3,4% untuk memimpin kenaikan karena hampir semua sektor dan bursa utama memasuki wilayah positif.

Indeks FTSE berakhir naik 1,2%. Indeks DAX ditutup menguat 1,36%. Indeks CAC berakhir meningkat 1,35%.

Momentum kuat untuk pasar regional pada hari Rabu datang setelah beberapa sesi perdagangan negatif di Eropa, Asia dan AS.

Perdagangan telah ditandai oleh volatilitas sebagai antisipasi tumbuh bahwa Federal Reserve, serta bank sentral lainnya, akan menggunakan kenaikan suku bunga agresif untuk mengekang inflasi yang merajalela.

Komite Pasar Terbuka Federal akan mengakhiri pertemuan dua hari pada hari Rabu. Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada hari Rabu. Itu terjadi setelah indeks harga konsumen AS naik 8,6% tahunan di bulan Mei, kenaikan tahun-ke-tahun tertinggi sejak 1981.

Bank Sentral Eropa mengadakan pertemuan kebijakan moneter yang tidak terjadwal pada hari Rabu, dengan imbal hasil obligasi melonjak untuk banyak pemerintah di seluruh zona euro.

Pembuat kebijakan kemudian mengumumkan rencana untuk membuat alat baru untuk mengatasi risiko fragmentasi di seluruh blok mata uang bersama untuk meredakan kekhawatiran krisis utang baru.

Sementara itu, Bank of England diperkirakan akan melakukan kenaikan suku bunga kelima berturut-turut pada hari Kamis.

Di Wall Street, saham lebih tinggi karena para pedagang menunggu hasil pertemuan Fed.

Dalam hal pergerakan harga saham individu di Eropa, perusahaan perangkat lunak Swiss Temenos naik 7,9% menuju puncak Stoxx 600 setelah memenangkan kontrak transformasi digital dengan grup perbankan AS.

Di bagian bawah indeks, perusahaan perawatan kesehatan Swedia Getinge anjlok lebih dari 17% setelah merevisi turun prospek 2022.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati keputusan The Fed AS yang diindikasikan menaikkan suku bunganya, yang jika terealisir akan dapat menekan bursa saham Eropa. Namun sentimen bisa berbalik positif, dimana dengan kenaikan suku bunga diharapkan dapat mengendalikan inflasi yang naik tinggi.