Saham Ritel Wall Street Anjlok 4 Persen Merespon Laporan Conference Board

267
wall street

(Vibiznews – Index) – Tekanan jual saham kembali berlanjut di bursa Amerika Serikat  pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari (29/6/2022) setelah sempat rebound awal sesi. Semua indeks utama melemah dan rata-rata ditutup pada posisi terendah sepekan, dengan Nasdaq paling tertekan cukup kuat.

Indeks Dow Jones  ditutup jatuh 491,27 poin atau 1,6 persen menjadi 30.936,99, indeks Nasdaq anjlok 343,01 poin atau 3 persen menjadi 11.181,54 dan indeks S&P 500 jatuh 78,56 poin atau 2 persen menjadi 3.821,55.

Penguatan awal di bursa Wall Street sebagai reaksi positif terhadap berita bahwa China telah memangkas waktu karantina bagi pelancong internasional sebagai langkah besar menuju pelonggaran kontrol covid-19. Tidak lama kemudian minat beli berkurang  dengan kekhawatiran yang tersisa tentang potensi resesi yang terus membebani pasar.

Sentimen negatif bertambah besar  sebagai reaksi atas laporan dari Conference Board yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS memburuk ke level terendah dalam lebih dari setahun di bulan Juni. Indeks kepercayaan konsumen turun ke 98,7 di bulan Juni dari turun 103,2 di bulan Mei,  turun ke level terendah sejak mencapai 95,2 pada Februari 2021.

Secara sektoral, pelemahan indeks dipimpin oleh saham ritel akibat laporan Conference Board yang mengecewakan, menyeret Indeks Ritel AS Dow Jones turun 4 persen. Kemudian disusul oleh  saham perangkat keras komputer, sebagaimana tercermin dari penurunan 2,9 persen oleh NYSE Arca Computer Hardware Index.

Saham emas juga mengalami pelemahan yang cukup besar di tengah penurunan moderat oleh harga logam mulia, dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok sebesar 2,7 persen. Saham semikonduktor, bioteknologi, jaringan dan telekomunikasi juga menunjukkan pergerakan turun yang signifikan, sementara saham energi melawan tren turun di tengah lonjakan harga minyak mentah.