(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada awal sesi Asia Senin (4/7/2022) masih bergerak turun menembus area support harian secara teknikal setelah sesi sebelumnya alami pelemahan. Pair masih tertekan oleh semakin lemahnya imbal hasil obligasi AS yang sudah tergelincir selama 3 sesi berturut.
Imbal hasil surat utang Treasury AS 10-tahun tergelincir di bawah angka 2,9%, level yang tidak terlihat dalam sebulan, karena investor bergegas ke aset safe-haven di tengah kekhawatiran terus-menerus bahwa pengetatan agresif Fed untuk menjinakkan inflasi pada akhirnya akan menaikkan level ekonomi AS ke dalam resesi.
Yield Obligasi Pemerintah Jepang 10 Tahun turun ke level terendah 12-minggu di 0,206%, mengikuti penurunan Treasury 10-tahun AS. Secara lokal, investor mengkhawatirkan suku bunga yang sangat rendah di Jepang. Bank of Japan mempertahankan suku bunga sangat rendah pada pertemuan Juni, menandakan tekadnya untuk fokus mendukung pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya pada sesi Asia pagi ini bergerak koreksi dari kekuatan akhir pekan lalu. Ditopang oleh sikap hawkish Federal Reserve dan meningkatnya risiko resesi global yang dapat meningkatkan safe haven.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY melemah, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 135.19 sedang meluncur ke posisi 134.85. Jika tembus akan turun ke 135.70 sebelum meluncur ke kisaran S1 hingga S2. Namun jika berbalik arah, pair akan lanjut mendaki ke 135.50 dan jika tembus lanjut ke posisi R1 hingga ke R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
137.11 | 136.54 | 135.87 | 135.30 | 134.63 | 134.06 | 133.40 |
Buy Avg | 136.35 | Sell Avg | 134.50 |