(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada awal sesi Asia Selasa (5/7/2022) masih bergerak positif melanjutkan gain sesi sebelumnya hingga kini menembus resisten kuat harian secara teknikal. Pair mendapat kekuatan dari kenaikan posisi imbal hasil obligasi lanjutan yang juga mengangkat dolar AS dan juga didukung kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Imbal hasil surat utang Treasury AS 10-tahun terangkat ke atas angka 2,9%, data terendah dalam sebulan. Sentimen pasar sedang berpihak kepada perdagangan aset risiko di tengah kekhawatiran terus-menerus bahwa pengetatan agresif Fed untuk menjinakkan inflasi pada akhirnya akan menaikkan level ekonomi AS ke dalam resesi.
Secara fundaamental bank sentral Jepang diperkirakan akan meningkatkan prospek inflasi akhir bulan ini, dalam menghadapi penurunan tajam dalam yen. Karena inflasi Jepang akan lebih kuat dan akan bertahan lebih lama dari yang diharapkan Bank of Japan sekarang.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya pada sesi Asia bergerak tipis dari kekuatan moderat sesi sebelumnya. Ditopang oleh sikap hawkish Federal Reserve dan meningkatnya risiko resesi global yang dapat meningkatkan safe haven.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY menguat, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 135.61 sedang mendaki ke posisi 136.35. Jika tembus akan lanjut ke posisi R1 hingga ke R3. Namun jika berbalik arah, pair akan turun ke poisisi terendah di 135.50 sebelum meluncur ke kisaran S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
136.98 | 136.37 | 135.98 | 135.38 | 135.00 | 134.39 | 134.01 |
Buy Avg | 136.40 | Sell Avg | 135.14 |