Bursa Eropa Berakhir Mixed; Data Ekonomi Eropa Menjadi Perhatian

388
Foto : Fanya/Vibizmedia

(Vibiznews – Index) Bursa Eropa pada hari Kamis ditutup bervariasi karena investor menilai ekspektasi kebijakan moneter mereka setelah angka inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, dan mencerna sejumlah pendapatan perusahaan.

Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup di atas garis datar, dengan stok minyak dan gas naik 2% sementara stok perawatan kesehatan turun 1%.

Indeks FTSE berakhir lemah -0,55%. Indeks DAX ditutup turun tipis -0,05%. Indeks DAX berakhir naik 0,33%.

Indeks blue chip Eropa ditutup 1% lebih tinggi pada hari Rabu didukung reli akhir karena data baru menunjukkan harga konsumen AS naik 8,5% setiap tahun pada bulan Juli, melambat dari bulan sebelumnya sebagian besar karena penurunan harga minyak. Ekonom memperkirakan kenaikan tahunan 8,7%.

Pelonggaran inflasi akan menginformasikan lintasan pengetatan moneter Federal Reserve AS menjelang pertemuan September.

The Fed akan terus memperketat kebijakan moneter sampai ada cukup kelonggaran di pasar tenaga kerja di mana pertumbuhan upah melambat ke tingkat yang konsisten dengan mandat inflasi.

Saham di Asia-Pasifik ditutup lebih tinggi semalam menyusul reli di Eropa dan di Wall Street. Indeks Hang Seng yang sarat teknologi di Hong Kong memimpin kenaikan karena sektor teknologi diuntungkan dari prospek kenaikan suku bunga yang kurang agresif.

Di Amerika Serikat, saham AS bergerak lebih tinggi pada Kamis karena Wall Street tampaknya akan membangun lonjakan yang membawa S&P 500 ke titik tertinggi sejak awal Mei.

Itu adalah hari besar lain untuk pendapatan perusahaan di Eropa, dengan Siemens, Thyssenkrupp, Bilfinger, Novozymes, Rabobank, Asuransi Zurich, M&G, Deutsche Telekom dan Aegon di antara perusahaan besar yang melaporkan sebelum bel.

Saham Aegon naik lebih dari 9% untuk memimpin Stoxx 600 setelah perusahaan asuransi Belanda itu menaikkan panduan setahun penuhnya.

Perusahaan farmasi Denmark ALK-Abello melonjak 8% setelah mengalahkan ekspektasi pendapatan kuartal kedua.

Di bagian bawah indeks, perusahaan IT Inggris Netcompany turun hampir 16% setelah hasil kuartalannya.

Analyst Vibiz Research memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati berbagai data penting seperti GDP Growth Rate Q2 yang diindikasikan turun, data Inflation Rate Juli Perancis yang diindikasikan meningkat, juga data Industrial Production Juni Zona Eropa yang diindikasikan turun. Jika data ekonomi terealisir sesuai indikasinya, akan dapat menekan bursa Eropa.