(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan berakhir sedikit lebih tinggi pada hari Selasa, dipimpin oleh saham pembuat mobil, karena momentum penguatan dolar AS mereda dan investor mengambil saham over-sold. Won melonjak, sementara imbal hasil obligasi turun.
Indeks Kospi berakhir naik 2,92 poin, atau 0,13%, pada 2.223,86, menghentikan penurunan beruntun empat sesi yang membawa indeks ke level terendah sejak Juli 2020.
Indeks melewati sesi yang bergejolak, jatuh sebanyak 1,04% sebelum pulih dengan tajam di dekat penutupan, juga dipengaruhi oleh aksi jual tidak disengaja dari kepemilikan leverage investor ritel.
Di antara kapital besar, raksasa teknologi Samsung Electronics naik 0,56%, tetapi rekan SK Hynix turun 0,61% dan pembuat baterai LG Energy Solution kehilangan 0,56%.
Produsen mobil Hyundai Motor dan Kia Corp masing-masing naik 1,92% dan 2,27%, memimpin kenaikan. Mereka termasuk di antara 380 saham yang naik dari 931 total masalah yang diperdagangkan.
Wakil Presiden AS mengatakan kepada perdana menteri Korea Selatan pada hari Selasa bahwa Washington akan bekerja untuk mengatasi kekhawatiran Seoul atas subsidi kendaraan listrik yang baru-baru ini diberlakukan yang dapat merugikan pembuat mobil negara itu.
Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering merosot 18,24%, menghapus semua kenaikan 13,4% pada hari Senin.
Pembuat kapal menandatangani perjanjian tentatif untuk Hanwha Group untuk menginvestasikan 2 triliun won ($ 1,4 miliar) dengan imbalan 49,3% saham dan hak manajemen di pembuat kapal.
Won terakhir dikutip pada 1,421,5 per dolar di platform penyelesaian darat, 0,69% lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.
Imbal hasil obligasi treasury Korea 3-tahun yang paling likuid turun 17,6 bps menjadi 4,287%, sedangkan imbal hasil benchmark 10-tahun turun 9,6 basis poin menjadi 4,206%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Korea Selatan akan mencermati pergerakan bursa Wall Street.
