(Vibiznews – Forex) Dolar AS sedikit lebih tinggi pada hari Senin menyusul dugaan intervensi valuta asing lainnya oleh Jepang, sementara sterling ragu-ragu setelah Partai Konservatif Inggris menetapkan pemimpin ketiganya tahun ini.
Yen mencapai terendah 149,70 per dolar semalam sebelum tersapu ke tertinggi 145,28 dalam beberapa menit dalam sebuah langkah yang menunjukkan Bank of Japan (BOJ), bertindak mewakili Kementerian Keuangan Jepang, telah melangkah lagi.
Yen terakhir di 148,93.
Volatilitas semalam Yen melonjak ke level tertinggi sejak 21 September, sehari sebelum BOJ masuk untuk menopang mata uang untuk pertama kalinya sejak 1998.
Jepang kemungkinan menghabiskan rekor 5,4 triliun hingga 5,5 triliun yen ($36,16 miliar hingga $36,83 miliar) dalam intervensi pembelian yen Jumat lalu, menurut perkiraan oleh perusahaan pialang pasar uang Tokyo.
Sterling berahti-hati setelah mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak muncul sebagai pemimpin Konservatif Inggris berikutnya, membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri negara berikutnya.
Sterling terakhir turun 0,26% pada $1,1273 dari tertinggi semalam di atas $1,14.
Dolar AS bertahan kuat setelah dugaan intervensi BOJ, tetapi melemah, sebentar berubah negatif, setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada Oktober, bukti terbaru dari pelemahan ekonomi dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga.
Pada bulan September, The Fed menyampaikan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut, dan kenaikan keempat sebesar itu diperkirakan pada pertemuan penetapan kebijakan minggu depan, meskipun seberapa agresif pembuat kebijakan tetap setelah itu untuk diperdebatkan.
Dolar terakhir naik 0,02% pada 112,03 terhadap sekeranjang enam mata uang saingannya.
Euro terakhir naik 0,10% pada $0,970
Analyst Vibiz Research memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, dolar AS dapat menguat seiring sentimen kenaikan suku bunga AS di awal bulan November ini.
