(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Senin 9 Januari 2023 bergerak konsolidasi dalam trend yang negatif di tengah kuatnya perdagangan aset risiko.
Secara teknikal pair sudah berada di area support melanjutkan pelemahan sesi akhir pekan lalu oleh anjloknya dolar AS terhadap yen pasca rilis data pertumbuhan upah AS.
Data pertumbuhan upah AS periode Desember menunjukkan perlambatan sehingga meredakan kekawatiran kebijakan agresif the Fed yang kemudian menekan dolar AS.
Sementara itu Yen Jepang rebound kuat dari posisi terendah 2 pekan dan bangkit mendekati level tertinggi tujuh bulan sekitar 129,5 yang dicapai pada awal Januari.
Secara fundamental, posisi yen masih mendapat kekuatan spekulasi bahwa Bank of Japan akan segera beralih dari kebijakan ultra-longgar.
BOJ dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan prakiraan inflasi pada bulan Januari untuk menunjukkan pertumbuhan harga mendekati target 2% pada tahun fiskal 2023 dan 2024.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menurun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya.
Terkoreksi oleh data melambatnya kenaikan upah di AS yang mengindikasikan inflasi akan mereda dan menahan the Fed dalam menaikkan suku bunganya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY masih akan tertekan, dan kini pair berada di posisi 131.76 yang berpotensi meluncur menuju 131.25.
Jika tembus akan akan capai support kuatnya di 131.10 sebelum lanjut ke support lemahnya di 130.70.
Namun jika terkoreksi kembali, akan mendaki ke posisi pivot hariannya 132.94 sebelum capai resisten kuatnya di 133.90.
