Pasar Asia-Pasifik Bersiap Bergerak Lebih Tinggi, Selasa Pagi (24/01)

361
asian market

(Vibiznews – Index) – Pasar di Asia-Pasifik bersiap untuk diperdagangkan lebih tinggi, Selasa (24/01) karena liburan Tahun Baru Imlek diamati di sebagian besar wilayah.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,12% pada awal perdagangan, mengikuti reli Wall Street yang didorong oleh teknologi menjelang laporan pendapatan utama.

Nikkei 225 naik 1,17% dan Topix naik 0,88 persen.

Yen Jepang terus diperdagangkan di atas 130 terhadap dolar AS untuk hari kedua berturut-turut dan terakhir berdiri di 130,53.

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Jepang au Jibun Bank Flash akan dirilis hari ini. Pasar di Cina, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura ditutup untuk liburan.

Nasdaq Composite naik lebih dari 2% di AS karena optimisme Federal Reserve dapat memperlambat kenaikan suku bunga. Pekan lalu, data ekonomi menunjukkan penurunan harga grosir dan penjualan eceran.

Fed kemungkinan akan membahas minggu depan kapan harus menghentikan kenaikan, kata laporan Journal

Pejabat Federal Reserve minggu depan hampir pasti akan menyetujui perlambatan lain dalam kenaikan suku bunga sementara juga mendiskusikan kapan harus menghentikan kenaikan sama sekali, menurut laporan Wall Street Journal.

Federal Open Market Committee yang menetapkan tarif diatur untuk bersidang 31 Januari-Februari. 1, dengan harga pasar dalam peluang hampir 100% dari kenaikan seperempat poin dalam suku bunga acuan bank sentral.

Yang paling menonjol, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Jumat bahwa dia melihat kenaikan 0,25 poin persentase sebagai langkah yang disukai untuk pertemuan mendatang.

Namun, Waller mengatakan dia tidak berpikir The Fed telah melakukan pengetatan, dan beberapa gubernur bank sentral lainnya dalam beberapa hari terakhir telah mendukung gagasan itu.

Laporan Journal, mengutip pernyataan publik dari pembuat kebijakan, mengatakan memperlambat laju kenaikan dapat memberikan kesempatan untuk menilai apa dampak kenaikan sejauh ini terhadap perekonomian.

Serangkaian kenaikan suku bunga yang dimulai pada Maret 2022 telah menghasilkan kenaikan sebesar 4,25 poin persentase.

Harga pasar saat ini menunjukkan kenaikan seperempat poin pada dua pertemuan berikutnya, periode tanpa tindakan, dan kemudian hingga pengurangan setengah poin pada akhir tahun 2023, menurut data CME Group.

Namun, beberapa pejabat, termasuk Gubernur Lael Brainard dan Presiden Fed New York John Williams, telah menggunakan ungkapan “tetap di jalur” untuk menggambarkan jalur kebijakan masa depan.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning