Neraca Perdagangan Indonesia Januari 2023 Kembali Surplus

349
Neraca Perdagangan Indonesia Januari 2023
Sumber: Kemenkeu
(Vibiznews – Economy & Business) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 kembali mencatat surplus, yakni 3,87 miliar dolar AS.

Angka ini terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,29 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,42 miliar.

Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 3,89 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan. guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Surplus neraca perdagangan Januari 2023 bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas, sedangkan defisit neraca perdagangan migas sedikit menurun. Pada Januari 2023, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat 5,29 miliar miliar dolar AS. Sedikit lebih rendah dibandingkan surplus neraca perdagangan nonmigas Desember 2022 yang tercatat sebesar 5,61 miliar dollar AS.

Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar 22,31 miliar dolar AS. Meskipun angka ini turun 6,36 persen dibanding ekspor Desember 2022. Sedangkan dibanding Januari 2022 nilai ekspor naik sebesar 16,37 persen.

Tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$257,9 juta (46,54 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2023 turun 0,44 persen dibanding Januari 2022. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 3,49 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 121,46 persen.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,64 persen.

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,93 miliar dan US$1,65 miliar.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun. Dari 1,73 miliar dolar AS pada Desember 2022 menjadi 1,42 miliar dollar AS pada Januari 2023.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting