(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis 16 Februari 2023 bergerak bearish setelah rally selama 3 sesi berturut.
Secara teknikal pair yang dibuka pada posisi lebih tinggi dari penutupan kuat sesi sebelumnya meluncur mendekati pivot harian oleh lemahnya dolar AS.
Selain pelemahan dolar AS, yen terangkat oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang ke level tertinggi dalam sebulan.
Yen rebound dari posisi terendah hampir 2 bulan yang terjadi pada sesi sebelumnya dan pelemahan 3 hari berturut.
Sebelumnya yen Jepang anjlok oleh laporan inflasi AS lebih kuat dari perkiraan mendukung ekspektasi kenaikan Fed Rate lanjutan untuk turunkan inflasi.
Selain itu yen juga tertekan implikasi dari pencalonan Kazuo Ueda sebagai gubernur Bank of Japan berikutnya yang pro kebijakan ultra-longgar bank sentral saat ini.
Gubernur Haruhiko Kuroda sebelumnya menegaskan kembali target inflasi 2% harus dicapai secara berkelanjutan, yang dibarengi dengan kenaikan upah yang sehat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa terkoreksi setelah menanjak sesi sebelumnya.
Sempat didongkrak data ritel AS yang kuat yang menambah prediksi lanjutnya kenaikan suku bunga the Fed namun kemudian terkoreksi lagi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi bearish dari skala H4, pair berada di posisi 133.84 yang sedang koreksi ke pivot harian di 133.66.
Jika tembus akan meluncur ke support kuatnya di 132.97.
Namun jika berbalik arah akan naik menuju 134.16 sebelum ke posisi resisten kuatnya di kisaran 134.78.
