Pasar Asia-Pasifik Bersiap Bergerak Lebih Rendah, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi

385
asia
Pedestrians walk in front of an electronics stocks indicator displaying share prices of the Tokyo Stock Exchange in Tokyo on October 20, 2017. Tokyo's benchmark stock index closed higher October 20, posting its longest winning streak in nearly six decades, while Nissan dropped on a production suspension. / AFP PHOTO / Kazuhiro NOGI

(Vibiznews – Index) – Pasar Asia-Pasifik bersiap untuk diperdagangkan lebih rendah pada hari Selasa (21/02).

Pasar berpotensi membalikkan beberapa keuntungan yang dibuat pada hari Senin (20/02) karena investor di wilayah tersebut mencerna berita bahwa China akan mempertahankan suku bunga pinjamannya.

Di Australia, S&P/ASX 200 dibuka 0,41% karena investor menunggu risalah dari Reserve Bank of Australia dari pertemuan kebijakan Februari hari ini.

Pasar Jepang juga bersiap untuk diperdagangkan lebih rendah, dengan kontrak berjangka Nikkei di Chicago pada 27.480 sementara pasangannya di Osaka berada di 27.470, lebih rendah dibandingkan level penutupannya yang terakhir yakni di 27.531.

Rilis Indeks Manajer Pembelian kilat S&P Global, atau pembacaan PMI untuk manufaktur dan jasa di Jepang dan Australia juga diharapkan hari ini.

Indeks PMI mencakup jasa dan manufaktur, dan dipandang sebagai ukuran kesehatan ekonomi yang dapat diandalkan.

Dimana rilis data PMI Januari mengungkapkan bahwa risiko resesi global telah mereda pada awal tahun.

Sementara pasar AS ditutup karena libur hari Presiden, kontrak berjangka AS jatuh pada Senin malam setelah seminggu di mana suku bunga yang lebih tinggi menjaga sentimen investor tetap terkendali.

Dow Jones Industrial Average berjangka turun 88 poin, atau 0,3%. S&P 500 berjangka turun 0,3%, dan Nasdaq-100 berjangka turun 0,2%.

Berikut adalah peristiwa besar yang akan disaksikan investor di Asia-Pasifik minggu ini.

The U.S. Federal Open Market Committee akan merilis risalah untuk pertemuan terakhirnya yang berakhir pada 1 Februari di akhir pekan ini.

Pada hari Senin, China akan merilis suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun untuk bulan Februari. Malaysia akan melaporkan data perdagangannya di kemudian hari.

Pada hari Selasa, survei swasta akan merilis pembacaan indeks manajer pembelian Australia dan Jepang.

AS juga akan merilis PMI dan Selandia Baru dijadwalkan untuk mempublikasikan indeks harga produsennya untuk kuartal keempat.

Investor juga akan mengamati dengan seksama risalah dari pertemuan keputusan suku bunga terbaru Reserve Bank of Australia.

Jepang juga akan merilis indeks harga produsennya pada hari Rabu.

Indeks utama komposit Australia untuk bulan Januari dan indeks harga upah nasional untuk kuartal keempat juga akan dipublikasikan pada hari ini.

Selandia Baru juga akan merilis neraca perdagangannya untuk Januari pada hari Rabu.

Bank of Korea akan mengumumkan keputusan suku bunga pada Kamis pagi.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan untuk melihat bank sentral berhenti dan mempertahankan suku bunga acuannya.

Indeks harga konsumen Singapura untuk bulan Januari juga akan dirilis.

Presiden China Xi Jinping dilaporkan akan menyampaikan ‘pidato damai’ pada peringatan satu tahun invasi Rusia di Ukraina, menurut Reuters.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning