(Vibiznews – Index) Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada hari Rabu, karena investor mengukur prospek ekonomi global dan menunggu risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve AS.
Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup 0,3% lebih rendah, dengan sebagian besar sektor mencatat penurunan. Saham pertambangan turun 2,1% dan bank turun 1,6%, sementara saham media naik 1,4%.
Indeks FTSE Inggris berakhir lemah -0,59%. Indeks DAX Jerman ditutup naik tipis 0,01%. Indeks CAC Perancis berakhir turun -0,13%.
Pasar Eropa turun 0,2% pada hari Selasa, sementara saham AS mengalami hari terburuknya tahun ini sejauh ini, di tengah kekhawatiran bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Saham A.S. goyah pada hari Rabu, karena pasar berjuang untuk pulih dari hari terburuknya tahun ini. Pedagang juga bersiap untuk risalah pertemuan terbaru Federal Reserve dan untuk wawasan lebih lanjut tentang agenda kenaikan bank sentral di masa depan.
Pasar Asia-Pasifik lebih rendah pada hari Rabu setelah kerugian tajam Wall Street semalam, dan bank sentral Selandia Baru terus menaikkan suku bunga acuannya.
Saham Grup Allfunds melonjak 20% pada perdagangan sore karena laporan Bloomberg bahwa Euronext sedang menjajaki pengambilalihan perusahaan distribusi dana yang terdaftar di Belanda.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa tawaran pengambilalihan adalah sebesar 5,5 miliar euro ($5,9 miliar) dalam bentuk tunai dan saham.
Menanggapi spekulasi, Euronext mengonfirmasi telah mengajukan penawaran indikatif kepada dewan Allfunds. Euronext tidak menyebutkan detail lebih lanjut dari penawaran tersebut dalam siaran persnya.
Saham A.S. dibuka sedikit lebih tinggi pada hari Rabu karena Wall Street bersiap untuk risalah pertemuan terbaru Federal Reserve dan lebih banyak wawasan tentang agenda kenaikan bank sentral di masa depan.
Dow Jones Industrial Average bertambah 57 poin, atau 0,2%. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,2% dan 0,4%.
Saham Rio Tinto turun sedikit karena perusahaan pertambangan Anglo-Australia melaporkan pendapatan pasca-pajak yang mendasari sebesar $13,3 miliar untuk tahun 2022, penurunan tahunan sebesar 38%.
Hasil di sektor pertambangan secara umum turun mengikuti rekor tahun 2021, sebagian karena biaya input yang lebih tinggi.
Rio Tinto juga mengatakan akan membagi lebih dari separuh dividennya.
Sahamnya di London turun 3,1% pada perdagangan sore hari, sementara sektor pertambangan Eropa yang lebih luas turun 2,15%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati hasil risalah pertemuan The Fed dan penutupan bursa Wall Street, yang jika memberikan sentimen negatif akan menekan bursa Eropa.