(Vibiznews – Forex) Dolar AS beringsut lebih rendah dan Poundsterling jatuh pada hari Selasa menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve dan Bank of England.
Investor tetap khawatir atas nasib sektor perbankan setelah saham pemberi pinjaman AS First Republic anjlok hampir 50% pada hari Senin di tengah kekhawatiran akan membutuhkan penyelamatan kedua. Tetapi bank-bank Eropa menguat pada hari Selasa untuk hari kedua berturut-turut meredakan beberapa ketakutan tersebut setelah pengambilalihan Credit Suisse yang didukung oleh UBS Group.
Fokus telah beralih ke pertemuan bank sentral yang dijadwalkan minggu ini.
Pasar menghargai peluang 25% bahwa Fed akan bertahan ketika mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada hari Rabu, dengan peluang 75% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin, menurut alat CME FedWatch.
Dolar AS bergerak sekitar 0,51% lebih tinggi menjadi $1,0774 per euro, sementara indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, 0,15% lebih rendah pada 103,10.
Dengan data inflasi Inggris pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan beberapa pelonggaran dan di tengah ketidakstabilan pasar keuangan global, pasar uang sekarang memperkirakan peluang 50% dari tidak ada kenaikan suku bunga oleh BoE pada hari Kamis dan peluang yang sama untuk kenaikan 25 basis poin. Sterling turun 0,35% menjadi $1,2234.
Data menunjukkan bahwa Inggris mencatat defisit anggaran sebesar 16,68 miliar pound ($20,4 miliar) pada bulan Februari, jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.
Pada hari Selasa, risalah yang menunjukkan bank sentral Australia telah setuju pada 7 Maret untuk mempertimbangkan kasus jeda suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan April, bahkan sebelum pergerakan volatilitas baru-baru ini membebani Aussie yang turun 0,55% menjadi $0,6681.
Pada hari Minggu Federal Reserve, berkoordinasi dengan bank sentral di tempat lain, mengumumkan akan menawarkan pertukaran mata uang harian untuk memastikan akan ada banyak dolar AS untuk dibagikan.
Regulator sekuritas Uni Eropa terkemuka mengatakan pada hari Selasa bahwa reformasi untuk mengatasi kerentanan dalam dana pasar uang sangat dibutuhkan agar sektor ini dapat mengatasi guncangan ekonomi dengan lebih baik.
Dolar naik 0,44% terhadap yen menjadi 131,89 setelah pada hari Jumat mencatat penurunan harian terbesar terhadap mata uang Jepang dalam lebih dari dua bulan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, dolar AS akan mencermati sentimen kenaikan suku bunga AS, jika datang sentimen hawkish baik dari pergerakan The Fed maupun data ekonomi, akan dapat menguatkan dolar AS.