(Vibiznews – Forex) Dolar AS kembali tertekan memulai perdagangan forex Asia Jumat (31/3/2023) secara indeks setelah melemah cukup signifikan sebelumnya.
Demikian terhadap rival utamanya juga melemah kecuali terhadap yen Jepang yang masih lebih kuat sebagai safe haven.
Secara teknikal indeks dolar terpantau berusaha rebound dari kisaran terendah dalam 2 bulan.
Dolar AS dilemahkan oleh rilis data pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari yang diharapkan pada Q4-2022 serta peningkatan klaim pengangguran AS.
Kedua data ini meningkatkan spekulasi kemungkinan Federal Reserve menghentikan kenaikan suku bunganya.
Produk domestik bruto riil hanya meningkat 2,6% pada kuartal keempat, dibandingkan dengan peningkatan 2,7% yang dilaporkan sebelumnya.
Untuk klaim pengangguran naik menjadi 198.000 dalam pekan yang berakhir 24 Maret, naik 7.000 dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya di 191.000.
Dari alat FedWatch CME Group sekarang menunjukkan peluang 48,2% mempertahankan suku bunga tidak berubah dan peluang 51,8% untuk kenaikan 25 basis poin.
Indeks dolar yang beberapa jam lalu ditutup pada posisi 101,79, sedang bergerak moderat di kisaran 101.78.
EURUSD
Menguat pada kisaran $1,0914 setelah ditutup pada $1,0904. Rentang support harian berada di 1.0844 – 1.0780 dan rentang resisten di 1.0950 – 1.0990.
GBPUSD
Sedang kuat 0,14% di 1.2398 setelah ditutup di 1.2379. Rentang support berada di 1.2317 – 1.2250 dan rentang resisten di 1.2415 – 1.2490.
USDJPY
Bergerak bullish di kisaran 133.26 dengan rentang support harian berada di 132,26 -131,80 dan rentang resisten berada di 133,57-134,90.
AUDUSD
Sedang terkoreksi di 0.6718 dari penutupan sebelumnya di 0.6708. Hari ini rentang support berada di 0.6674 – 0.6600 dan resisten di 0.6728 – 0.6780.