Dolar AS Menuju Kenaikan Mingguan Pertama Setelah Dua Bulan Terdukung Proyeksi Kenaikan Suku Bunga Mei

807
dolar AS

(Vibiznews – Forex) Dolar AS tergelincir terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari Jumat, terpicu sentimen pertumbuhan ekonomi AS yang melambat dan perkiraan jeda pengetatan oleh Federal Reserve pada pertemuan Juni setelah kenaikan suku bunga yang diperkirakan secara luas bulan Mei.

Terkait Euro, pemulihan ekonomi zona euro yang mengejutkan pada bulan April mendukung mata uang tersebut.

Namun bagaimanapun Dolar AS menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam hampir dua bulan karena ekspektasi kenaikan suku bunga untuk bulan Mei.

Indeks dolar, yang mengukur kinerja mata uang AS terhadap enam lainnya, turun 0,02% menjadi 101,82 pada hari Jumat.

Di tempat lain, pemulihan di zona euro secara tak terduga meningkat bulan ini, berkat ledakan permintaan sektor jasa yang mengkompensasi penurunan yang semakin dalam di sektor manufaktur.

Survei pendahuluan menunjukkan dinamika yang sama di Jerman dan Prancis, dua ekonomi terbesar di kawasan itu.

Euro terakhir naik 0,05% terhadap dolar di $1,0972, tetapi pulih dari sesi terendah di $1,0938. Terhadap sterling, naik 0,2% menjadi 88,31 pence.

Minggu ini telah difokuskan pada dolar karena investor bersiap untuk akhir dari siklus pengetatan Fed. Pejabat Fed telah bersusah payah untuk menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi dan tingkat suku bunga harus terus meningkat.

Pasar uang menunjukkan para pedagang percaya akan ada kenaikan suku bunga AS seperempat poin bulan depan, yang secara teori mendukung dolar, diikuti dengan jeda pada bulan Juni. Pasar suku bunga berjangka juga memperkirakan penurunan suku bunga tahun ini karena ekonomi melambat.

Dalam mata uang lain, sterling turun 0,1% menjadi $1,2421, setelah turun sebanyak 0,54% sebelumnya.

Yen adalah salah satu mata uang yang lebih kuat setelah data menunjukkan inflasi konsumen Jepang bertahan stabil di atas target bank sentral pada bulan Maret, memberikan tekanan pada Bank of Japan (BOJ) untuk membuang sikap kebijakan moneternya yang sangat longgar.

Dolar turun 0,05% terhadap Yen Jepang menjadi 134,16.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati perkembangan kenaikan suku bunga AS bulan Mei, yang jika terus memberikan sinyal hawkish akan mendukung indeks dolar AS.