(Vibiznews – Forex) Pelemahan dolar AS terus berlanjut secara indeks dan menjauhi posisi tertinggi dalam 3 pekan pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (3/5).
Demikian terhadap mayoritas rival utamanya terpantau bergerak lemah, yang dipimpin oleh yen Jepang.
Dolar AS melemah meski The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin diakhir pertemuan mereka selama 2 hari pada hari Rabu waktu setempat.
Pasalnya pasar ragukan berapa lama Fed akan mempertahankan kebijakan ketat pasca data pekerjaan terbaru yang suram dan plafon utang AS serta gejolak sektor perbankan.
Pertemuan The Fed pekan ini bersamaan dengan pasar keuangan AS terhuyung-huyung akibat bangkrutnya First Republic Bank yang berbasis di San Francisco.
Selain itu dolar juga dibebani oleh kekhawatiran bahwa pemerintah bisa kehabisan uang tunai setelah 1 Juni tanpa kenaikan pagu utang.
Data lowongan pekerjaan AS turun untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Maret dan PHK meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sedang terkoreksi di kisaran 101.64.
EURUSD
Terpantau kini pair menguat di 1,1029 dan sedang menuju resisten lemahnya di 1.1047. Support harian berada di 1.0959 – 1.0910 dan rentang resisten di 1.1025 – 1.1090.
GBPUSD
Sedang kuat di 1.2507 pada resisten kuatnya dan sedang bergerak ke 1.2520. Rentang support harian berada di 1.2430 – 1.2390 dan rentang resisten di 1.2507 – 1.2560.
USDJPY
Bergerak lemah di kisaran 135.86 menuju support lemah di 135.39. Rentang support harian berada di 135,93 -135,00 dan rentang resisten berada di 137,35-137,95.
AUDUSD
Sedang konsolidasi di 0.6660 dengan rentang support berada di 0.6615 – 0.6570 dan resisten di 0.6715 – 0.6760.