Inflasi Mei 2023 Menurun Pasca Idulfitri

536
Inflasi Rendah dan Deflasi Beruntun, Indikasi Penurunan Daya Beli?
(Vibiznews – Economy & Business) – Inflasi Mei 2023 Menurun setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi year on year (y-on-y) bulan Mei 2023 sebesar 4,00% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84.

Hal ini turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,33%. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2023 tercatat sebesar 0,09% (mtm).

Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru dan Timika masing-masing sebesar 6,04 persen dengan IHK masing-masing sebesar 121,80 dan 117,74. Dan terendah terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,93 persen dengan IHK sebesar 114,16.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Terdiri dari:
• kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,27 persen;
• kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,54 persen;
• kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,48 persen;
• kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,03 persen;
• kelompok kesehatan sebesar 2,52 persen;
• kelompok transportasi sebesar 10,62 persen;
• kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,18 persen;
• kelompok pendidikan sebesar 2,75 persen;
• kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,38 persen;
• dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,48 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.

Perkembangan ini tentunya tidak terlepas dari respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive dan forward looking. Serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya.

Dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023. Dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari prakiraan sebelumnya.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam pengendalian inflasi.

Inflasi inti tercatat sebesar 0,09% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,25% (mtm). Penurunan ini sejalan dengan penurunan permintaan pada periode setelah HBKN Idulfitri di tengah tekanan harga komoditas global yang menurun.

Faktor utama penyumbang inflasi inti ialah transportasi. Secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat sebesar 2,66% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83% (yoy).

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting