(Vibiznews – Forex) Posisi indeks dolar masih tertekan di posisi terendah dalam 3 pekan pada perdagangan forex sesi Asia hari Rabu 14 Juni 2023.
Namun terhadap mayoritas rival utamanya dolar AS berusaha rebound dari pelemahan sebelumnya, kecuali terhadap yen sedikit terkoreksi dari gain sebelumnya.
Mengakhiri sesi Amerika beberapa jam lalu, dolar turun ke level terendah 3 pekan merespon data kenaikan inflasi tahunan terkecil bulan Mei dalam lebih dari 2 tahun.
Lihat: Inflasi AS Bulan Mei Turun Terendah 2 Tahun
Laporan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Januari 2022.
Dari survey FedWatch, peluang kenaikan suku bunga Fed bulan Juli dipangkas dari peluang 70% menjadi 64%.
Keputusan suku bunga ECB hari diperkirakan naik 25 basis poin dan satu lagi di bulan Juli sebelum jeda untuk sisa tahun ini.
Bank of Japan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada hari Jumat, diperkirakan akan mempertahankan sikap ultra-dovish dan pengaturan kontrol kurva imbal hasil.
Poundsterling melonjak setelah data ketenagakerjaan datang jauh lebih kuat dari yang diharapkan, dengan upah naik tajam.
Sebagai penggerak pasar forex hari ini fokus pada pengumuman kebijakan moneter Fed usai pertemuan 2 hari FOMC.
Indeks harian dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sedang turun ke kisaran 103.28 setelah ditutup sebelumnya di 103.30.
EURUSD
Terpantau kini pair konsolidasi di 1,0790 dengan rentang support harian berada di 1.0752 – 1.0714 dan rentang resisten di 1.0825 – 1.0862.
GBPUSD
Konsolidasi di posisi 1.2606 dengan rentang support harian berada di 1.2531 – 1.2486 dan rentang resisten di 1.2647 – 1.2698.
USDJPY
Sedang turun ke kisaran 140.07 dengan rentang support harian berada di 139,38 -138,96 dan rentang resisten berada di 140,68 -141,06.
AUDUSD
Sedang kuat di 0.6769 dengan rentang support berada di 0.6733 – 0.6687 dan resisten di 0.6803 – 0.6860.



