(Vibiznews – Forex) Posisi indeks dolar berusaha naik dari kisaran terendah 5 pekan pada perdagangan forex sesi Asia hari Kamis 22 Juni 2023.
Demikian terhadap mayoritas rival utamanya dolar AS masih terkoreksi dengan posisi imbal hasil obligasi pemerintah AS juga lanjutkan penurunan.
Dolar AS melemah meskipun Ketua Federal Reserve Jerome Powell bersaksi di depan Kongres menegaskan kemungkinan terus menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi.
Powell menegaskan kembali bahwa Fed kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga dalam upaya menahan inflasi yang terus meningkat.
Pekan lalu The Fed memutuskan tidak ubah suku bunga tetapi proyeksi terbaru akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini, 5,6% pada akhir tahun 2023.
Jerome Powell laporkan tekanan inflasi terus berjalan tinggi dan mengatakan proses mendapatkan inflasi ke target 2% merupakan jalan panjang.
Selain itu dolar juga dibebani oleh rilis data inflasi Inggris yang stabil di bulan Mei menambah tekanan pada Bank of England untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Untuk pergerakan pasar forex hari fokus pada pengumuman suku bunga BOE dan pidato kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS hari kedua.
Indeks harian dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sedang mendaki di kisaran 102.55 setelah ditutup sebelumnya di 102.53.
EURUSD
Terpantau kini pair kuat di 1,0992 dengan rentang support harian berada di 1.0930 – 1.0884 dan rentang resisten di 1.1014 – 1.1060.
GBPUSD
Menguat di posisi 1.2772 dengan rentang support harian berada di 1.2703 – 1.2676 dan rentang resisten di 1.2815 – 1.2878.
USDJPY
Sedang konsolidasi di kisaran 141.82 dengan rentang support harian berada di 141,30 -140,95 dan rentang resisten berada di 142,28 -142,76.
AUDUSD
Sedang rebound di 0.6802 dengan rentang support berada di 0.6756 – 0.6700 dan resisten di 0.6828 – 0.6897.