(Vibiznews – Index) – Pasar Asia-Pasifik bersiap untuk naik pada hari Kamis setelah tingkat inflasi AS untuk bulan Juni datang lebih rendah dari yang diharapkan yaitu sebesar 3%, kenaikan terkecil dalam dua tahun.
Angka tersebut lebih rendah dari 3,1% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Bulan demi bulan, tingkat inflasi naik 0,2%, lebih rendah dari perkiraan. Core CPI — yang menghapus harga makanan dan energi yang fluktuatif — juga naik kurang dari yang diharapkan.
Di Asia, investor akan melihat rilis data perdagangan China bulan Juni, serta keputusan suku bunga oleh bank sentral Korea Selatan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga di 3,5% selama enam bulan berturut-turut.
Di Jepang, Nikkei 225 tampaknya akan rebound setelah merosot di bawah angka 32.000 untuk pertama kalinya dalam sebulan, dengan kontrak berjangka di Chicago di 32.110, dan pasangannya di Osaka di 32.030 terhadap penutupan terakhir di 31.093,59.
Di Australia, kontrak berjangka untuk S&P/ASX 200 berada di 7.158, lebih tinggi dari penutupan terakhir indeks di 7.135,7.
Indeks Hang Seng Hong Kong terlihat bersiap untuk pembukaan positif setelah kenaikan dua hari berturut-turut, dengan harga berjangka di 19.213 dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 18.860,95.
Semalam di AS, ketiga indeks utama naik, dengan S&P 500 naik 0,74% mencapai tertinggi baru untuk 2023 dan Nasdaq Composite melihat kenaikan 1,15%. Kedua indeks tersebut ditutup pada level tertingginya sejak April 2022. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,25%.
Indeks dolar AS ditutup di level 101,049 dan sempat berada di level terendah sejak 8 Mei, ketika indeks mencapai level terendah 101,041. Indeks dolar mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning