(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia umumnya menguat pada hari Rabu siang ini (19/7) setelah data yang dirilis semalam di Wall Street memicu naiknya ekspektasi bahwa the Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya, sementara pasar saham China masih tertinggal karena prospek ekonomi yang memburuk.
Saham regional mengambil isyarat positif dari perdagangan saham yang kuat semalam di Wall Street, terpicu data pendapatan bank yang lebih baik dari perkiraan, serta oleh kenaikan penjualan ritel AS yang di bawah perkiraan menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi.
Rilis data memicu estimasi bahwa kenaikan bunga the Fed 25 bps pada akhir Juli ini akan menjadi yang terakhir untuk saat ini, dan mendorong investor masuk ke dalam aset berbasis risiko.
Indeks Nikkei 225 Jepang berkinerja terbaik di antara bursa Asia lainnya. Tercatat produsen mobil sebagai emiten terbaik untuk hari ini, dipimpin oleh Nissan Motor dan Mazda Motor. Di tempat lain, ASX 200 Australia bertambah 0,5%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa saham Asia kali ini banyak ditopang sentimen positif dari Wall Street, sejalan dengan nuansa bahwa the Fed segera mengakhiri kebijakan moneter ketatnya di tengah laju inflasi AS yang semakin melambat dan mendekati target the Fed.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
 setelah data yang dirilis semalam di Wall Street memicu naiknya ekspektasi bahwa the Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya, sementara pasar saham China masih tertinggal karena prospek ekonomi yang memburuk.){kind=link}