Indeks Kospi Jumat Berakhir Turun Terendah 7 Bulan; Saham Samsung dan LG Merugi

466
indeks kospi

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan berakhir turun terendah dalam lebih dari tujuh bulan pada hari Jumat di tengah kekhawatiran atas pengetatan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.

Indeks Kospi kehilangan 40,8 poin, atau 1,69 persen, ditutup pada 2.375, menandai level terendah sejak 14 Maret, ketika Kospi berakhir pada 2.348,97.

Volume perdagangan sangat tipis yaitu 507,2 juta lembar saham senilai 8,8 triliun won (US$6,5 miliar), dengan saham yang turun mengalahkan saham yang naik 757 berbanding 135.

Dalam pidato yang disampaikan pada sesi diskusi di New York pada hari Kamis (waktu AS), Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan inflasi masih “terlalu tinggi”, sehingga membuka pintu bagi kenaikan suku bunga lagi.

Di Seoul, saham teknologi dan baterai memimpin penurunan pasar.

Samsung Electronics yang berkapitalisasi besar turun 1,01 persen menjadi 68.800 won, dan pembuat peralatan rumah tangga LG Electronics turun 0,75 persen menjadi 105.400 won.

Saham baterai melanjutkan mode bearishnya menyusul pendapatan kuartal ketiga Tesla yang lebih lemah dari perkiraan. Pemain utama LG Energy Solution dan POSCO Future M masing-masing anjlok 3,54 persen dan 5,66 persen menjadi 436.500 won dan 300.000 won.

Saham pembuat Game juga berada di wilayah negatif, dengan NCSOFT turun 3,59 persen menjadi 228.500 won dan Netmarble turun 2,98 persen menjadi 37.500 won.

Korean Air Lines turun 1,43 persen menjadi 19.350 won, dan Asian Airlines merosot 2,63 persen menjadi 9.640 won menjelang rapat dewan penting untuk menjual divisi kargo untuk kesepakatan pengambilalihan kedua perusahaan.

Perusahaan farmasi terkemuka Celltrion turun 0,07 persen menjadi 142.200 won setelah mengumumkan rapat umum pemegang saham minggu depan untuk membuat keputusan mengenai rencana merger dengan afiliasi penjualannya Celltrion Healthcare.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan, indeks Kospi akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street dan perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah, yang jika memberikan sentimen negatif, akan menekan indeks Kospi. Sebaliknya jika bursa Wall Street berakhir naik dan ketegangan di Timur Tengah mereda, akan memberikan sentimen positif dan menguatkan indeks Kospi.