(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak melemah pada hari Kamis, turun tajam dari level tertinggi satu bulan dan mengikuti penurunan imbal hasil Treasury, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dua minggu menuju 4,7%.
Terpantau indeks dolar AS bergerak lemah 0,08% pada 106,39.
Langkah tersebut terjadi ketika Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil untuk kedua kalinya, seperti yang diperkirakan secara luas.
Namun bank sentral tetap membuka peluang untuk melakukan pengetatan moneter lebih lanjut di tengah tingginya inflasi, namun meningkatnya kekhawatiran terhadap resesi mendorong para pedagang untuk berspekulasi mengenai potensi penurunan suku bunga.
Dari segi data, laporan JOLTS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan lebih tinggi dari perkiraan, menambah bukti kondisi tenaga kerja yang kuat.
Investor sekarang menantikan laporan pekerjaan bulanan pada hari Jumat untuk panduan lebih lanjut.
Dolar melemah secara keseluruhan, dengan aktivitas penjualan paling menonjol terhadap dolar Australia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS bergerak lemah dengan melemahnya imbal hasil Treasury AS setelah hasil keputusan kebijakan The Fed. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 106,21-106,05. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 106,63-106,87.
