Bursa Korea Selatan Ditutup Lemah; Saham Teknologi dan Produsen Mobil Merugi

401
kospi korsel

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan berakhir lebih rendah pada hari Rabu di tengah kekhawatiran yang masih ada mengenai larangan short-selling negara tersebut.

Indeks Kospi turun 22,34 poin, atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada 2,421.62.

Volume perdagangan tergolong moderat yaitu sebanyak 461,3 juta lembar saham senilai 7,54 triliun won (US$5,75 miliar), dengan jumlah saham yang mengalami kerugian melebihi jumlah saham yang memperoleh keuntungan sebanyak 498 berbanding 378.

Setelah dibuka lebih tinggi, Kospi naik hampir 1 persen sejalan dengan kenaikan Wall Street semalam namun segera melemah karena aksi jual besar-besaran oleh investor asing dan ritel.

Pengamat pasar mengutip meningkatnya ketidakpastian pasar dari larangan short-selling yang diumumkan secara tidak terduga pada hari Minggu.

Kospi mencatat kenaikan harian terbesarnya sebesar 134,03 poin, atau 5,66 persen, pada hari Senin, didukung oleh larangan short-selling, namun turun 2,33 persen sehari kemudian karena investor menjual saham untuk mengambil keuntungan dari kenaikan tajam.

Saham baterai terpukul keras, dengan pemimpin industri LG Energy Solution merosot 1,24 persen menjadi 437.500 won dan saingannya yang lebih kecil, Samsung SDI, anjlok 3,43 persen menjadi 450.000 won.

Saham-saham teknologi dan kimia juga melemah. Raksasa chip Samsung Electronics merosot 1,41 persen menjadi berakhir pada 69.900 won, dan LG Chem merosot 2,85 persen menjadi 478.000 won.

Produsen baja dan mobil juga menderita kerugian. Produsen baja terkemuka POSCO Holdings turun 1,72 persen menjadi 456.500 won, dan produsen mobil terkemuka Hyundai Motor dan afiliasinya yang lebih kecil, Kia, masing-masing turun 0,74 persen dan 0,65 persen menjadi 174.800 won dan 77.000 won.

Namun, saham-saham yang terkait dengan bio, bernasib lebih baik, dengan SK bioscience naik 1,48 persen menjadi 68.400 won dan Celltrion naik 1,22 persen menjadi 157.500 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Korea Selatan akan mencermati pidato ketua The Fed Jerome Powell, yang jika  memberikan sinyal hawkish untuk kenaikan suku bunga AS akan menekan bursa Korea Selatan. Namun jika terjadi sinyal dovish untuk suku bunga AS, akan menguatkan bursa Korea Selatan.