Survei Penjualan Eceran Desember 2023; Penjualan Eceran Tetap Kuat

232
Survei Penjualan Eceran Januari 2024; Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat
Sumber: Bank Indonesia
(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja penjualan eceran pada Desember 2023 diprakirakan tetap kuat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember sebesar 217,9 atau secara tahunan tumbuh 0,1% (yoy).

Kinerja yang baik didorong oleh meningkatnya pertumbuhan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran juga diprakirakan meningkat, dengan pertumbuhan sebesar 4,8% (mtm).

Kinerja seluruh kelompok diprakirakan meningkat, terutama pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Hal ini sejalan dengan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru yang meningkatkan permintaan dalam negeri. Serta strategi potongan harga dari retailer.

Pada November 2023, IPR tercatat tetap kuat sebesar 207,9 atau secara tahunan tumbuh sebesar 2,1% (yoy). Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh Subkelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Yang tumbuh meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Secara bulanan, penjualan eceran tetap tumbuh sebesar 0,2% (mtm), terutama ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori dan Subkelompok Sandang.

Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari dan Mei 2024 masing-masing sebesar 129,3 dan 132,4. Angka ini lebih rendah daripada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 133,1 dan 137,8. Responden memperkirakan penurunan IEH Mei 2024 sejalan dengan telah berlalunya periode HBKN Idulfitri.

Prakiraan Penjualan Ke Depan

Responden memperkirakan penjualan pada Februari dan Mei 2024 (3 dan 6 bulan yad) menurun. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Februari dan Mei 2024 masing-masing tercatat sebesar 115,1 dan 132,7. Lebih rendah dibandingkan pada IEP bulan yang sebelumnya yang masing-masing sebesar 139,1 dan 146,7(Grafik 6).

Grafik 6IEP 3 dan 6 bulan yad
Sumber: Bank Indonesia

Penurunan pada IEP Mei 2024 diperkirakan terjadi karena normalisasi permintaan masyarakat pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri yang jatuh pada bulan April 2024.

Prakiraan Harga Ke Depan

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Februari dan Mei 2024 (3 dan 6 bulan yad) diprakirakan menurun. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari dan Mei 2024 masing-masing sebesar 129,3 dan 132,4. Lebih rendah dari pada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 133,1 dan 137,8.

Responden memprakirakan penurunan IEH Mei 2024 sejalan dengan telah berlalunya periode HBKN Idulfitri.

Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap kuat walaupun mengalami sedikit penurunan sampai 6 bulan ke depan. Hal ini jika dilihat dari responden yang masuk. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Februari dan Mei 2024.

Dari sisi harga, tekanan inflasi Februari dan Mei 2024 (3 dan 6 bulan yad) menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada kedua bulan tersebut yang menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Hal ini menunjukkan potensi penurunan penjualan eceran 6 bulan ke depan.  Dikarenakan masyarakat masih wait and see di tahun politik karena Pemilu.

Selain itu, risiko geopolitik yang berkelanjutan dengan adanya perang Israel-Palestina (Hamas) dan pertumbuhan global yang menurun perlu terus diwaspadai.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting