(Vibiznews – Index) Saham Wall Street alami tekanan cukup kuat merespon rilis data inflasi AS sebelum kemudian ditutup mixed pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (12/1/2024).
Jelang penutupan semua indeks terangkat oleh pelemahan imbal hasil obligasi AS, namun hanya indeks S&P500 yang masih negatif dengan turun tipis 0,1% menjadi 4.780,24.
Nasdaq yang sudah rally 4 hari berturut hanya terangkat sedikit naik 0,17% menjadi 14.970,19, demikian dengan Dow Jones naik 0,04% ke posisi 37.711,02.
Data inflasi AS yang dirilis lebih tinggi pada awal sesi mengurangi harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve tahun ini.
Indeks harga konsumen AS tahunan naik 3,4% pada bulan Desember setelah naik 3,1% pada bulan November, lebih tinggi dari perkiraan naik hingga 3,2%.
Sentimen juga dibebani oleh rilis data klaim pengangguran secara tak terduga turun pada minggu lalu menjadi 202.000.
Meskipun ada pemulihan di Wall Street, saham utilitas yang sensitif terhadap suku bunga tertekan hingga Dow Jones Utility Average anjlok sebesar 2,2%.
Saham gas alam juga mengalami pelemahan yang cukup besar di tengah penurunan harga komoditas, yang menyeret NYSE Arca Natural Gas Index turun sebesar 1,4%.
Namun pergerakan harga saham yang kuat terlihat pada saham-saham perangkat lunak yang angkat Nasdaq serta saham minyak yang angkat Dow Jones.