(Vibiznews – Forex) Mata uang dolar AS dan global stabil pada hari Senin karena keputusan bank sentral di Jepang dan Eropa yang semakin dekat dan ekspektasi pasar yang naik turun terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve AS membuat jeda dalam reli dolar.
Mata uang Yen Jepang menjadi salah satu penggerak yang lebih besar, menjauh dari level 148,80 per dolar pada hari Jumat, yang merupakan level terlemah dalam sebulan, menjadi 147,78, ketika Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
Ekspektasi untuk keluar dari suku bunga negatif pada pertemuan ini telah berkurang setelah gempa bumi pada Hari Tahun Baru di pantai barat Jepang, bersamaan dengan komentar BOJ yang dovish.
Yen yang sensitif terhadap perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang, merupakan yang paling terpukul terhadap dolar tahun ini, anjlok sekitar 5% yang merupakan pembalikan cepat dari kenaikan bulan Desember ke level tertinggi dalam lima bulan di dekat 140.
Mata uang Euro turun kurang dari 0,1% pada $1,089 dan Poundsterling naik 0,2% pada $1,2727. Hal ini membuat indeks dolar bergerak di 103,17, turun 0,1% hari ini.
Dolar memperoleh penguatan terbesar di antara mata uang negara maju pada bulan Januari, dan indeks dolar telah meningkat sekitar 1,8% sejak awal tahun ini, meskipun kenaikannya tidak stabil karena investor mencoba mengambil keputusan mengenai kapan Federal Reserve akan mulai memotong suku bunga.
Ekepektasi penurunan suku bunga yang diperkirakan dimulai bulan Maret menjadi turun setelah data akhir pekan lalu menunjukkan aktivitas ekonomi AS tetap tangguh meskipun suku bunga berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade.
Pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada bulan Mei, bukan bulan Maret seperti yang terjadi pada minggu lalu. Imbal hasil Treasury yang lebih panjang terus meningkat, dengan imbal hasil 10-tahun naik 30 basis poin bulan ini.
Pasar juga akan fokus pada minggu ini pada pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.
Menjelang pertemuan kebijakan ECB, perdebatan telah bergeser karena para pembuat kebijakan menerima bahwa langkah selanjutnya adalah penurunan suku bunga, namun lebih lambat dan kurang dari ekspektasi pasar.
Perkiraan pasar saat ini menunjukkan ekspektasi pemotongan sebanyak lima kali sebesar 25 basis poin pada tahun ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data ekonomi AS dan ekspektasi penurunan suku bunga. Jika data ekonomi meningkat dan ekpektasi penurunan suku bunga terus menurun, akan menguatkan indeks dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,11-102,88. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 103,36-103,54.