Aksi Ambil Untung Awal Pekan di Wall Street Merespon Komentar Ketua Fed

155

(Vibiznews – Index) – Terjadi aksi ambil untung di bursa saham Amerika Serikat pada perdagangan yang berakhir Selasa dinihari (6/2/2024) setelah mencapai rekor indeks utamanya pekan lalu.

Karenanya harga saham mundur dari lonjakan sebelumnya meskipun kemudian investor menahan aksi ambil untung jelang penutupan.

Indeks Nasdaq merosot  0,2% menjadi 15.597,68 setelah sempat jatuh  1%  awal sesi. S&P 500 turun  0,3% menjadi 4.942,81, sedangkan Dow Jones turun 0,7% pada 38.380,12.

Aksi ambil untung di Wall Street terjadi di tengah memudarnya optimisme mengenai kemungkinan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan Maret.

Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali bank sentral kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga bulan depan dalam wawancara  pada hari Minggu.

Powell menyatakan kekuatan ekonomi AS bahkan di tengah kenaikan suku bunga akan memungkinkan The Fed untuk melanjutkan dengan hati-hati.

Tekanan jual terus bertambah setelah rilis dari ISM terkait pertumbuhan sektor jasa AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Januari.

Data PMI jasa naik menjadi 53,4 pada bulan Januari dari revisi turun 50,5 pada bulan Desember, sebelumnya diperkirakan indeks akan naik menjadi 52,0.

Kuatnya data NFP dan juga data PMI sektor jasa yang lebih kuat dari perkiraan  akan membuat The Fed lebih nyaman menunggu lebih lama mulai memangkas suku bunganya.

Jelang penutupan aksi jual berkurang dikarenakan bangkit optimisme terhadap prospek pasar, dimana investor bersiap akan melakukan aksi belinya.

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh  saham-saham maskapai penerbangan dengan turun tajam, menyeret NYSE Arca Gold Bugs Index turun sebesar 2,9%.

Selanjutnya  saham-saham emas yang juga terpukul turunnya harga emas dunia, akibatnya NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 2,1.

Pergerakan saham yang masih positif terlihat pada saham  farmasi, perangkat keras komputer dan semikonduktor dengan kenaikan yang moderat.