(Vibiznews – Economy) – Ekonomi negara Inggris dilaporkan masuk jurang resesi pada kuartal terakhir tahun 2023 lalu menurut data yang dirilis oleh ONC.
Kantor Statistik Nasional Inggris atau ONC melaporkan pada hari Kamis (15/2/2024) data pertumbuhan ekonomi atau PDB Inggris periode Q4-2023 kontraksi sebesar 0,3% qoq.
Data PDB Inggris Q4-2023 lebih buruk dari perkiraan penurunan sebesar 0,1% setelah pada kuartal ketiga tahun 2023 alami penurunan sebesar 0,1%.
Secara tahunan, pertumbuhan PDB tahun 2023 menurun tajam menjadi 0,1% dari 4,3% pada tahun 2022. Ini merupakan pertumbuhan terburuk sejak krisis keuangan pada tahun 2009, tidak termasuk tahun 2020.
Terjadinya resesi dipicu oleh penurunan output, yaitu di bidang jasa (-0,2%, sama seperti di Triwulan ke-3), khususnya grosir dan eceran (-0,6%); produksi industri (-1% vs 0.1%), sebagian besar manufaktur mesin dan peralatan (-7%) dan konstruksi (-1.3% vs 0.1%).
Dari sisi pengeluaran, terjadi penurunan pada sektor perdagangan (ekspor -2.9, impor -0.8%); belanja rumah tangga (-0,1%) dan konsumsi pemerintah (-0,3%).
Namun penurunan tersebut sebagian diimbangi oleh peningkatan pembentukan modal bruto (1.4% vs -1.4%), sebagian besar bangunan dan struktur lainnya.