(Vibiznews – Index) – Lonjakan saham di Wall Street masih berlangsung pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (22/3/2024) mengikuti sentimen positif dari pengumuman kebijakan Fed sebelumnya.
Meskipun lonjakan dibatasi oleh aksi ambil untung jelang penutupan perdagangan, ketiga indeks masih berada di posisi rekor tinggi.
Dow Jones naik 0,7% menjadi 39.781,37, S&P 500 naik 0,3% pada 5.241,53 dan Nasdaq naik tipis 0,2% menjadi 16.401,84.
Penguatan saham di Wall Street terjadi karena mendapatkan keuntungan dari reaksi positif terhadap pengumuman kebijakan moneter oleh Federal Reserve pada hari Rabu.
Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diperkirakan, bank sentral juga mempertahankan perkiraan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.
Perkiraan penurunan suku bunga yang tidak direvisi dipandang sebagai bullish bagi saham, karena data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan baru-baru ini dapat menyebabkan pejabat Fed mempertimbangkannya.
Dari laporan ekonomi AS, klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 16 Maret turun tipis menjadi 210.000 dari 212.000 pekan sebelumnya.
National Association of Realtors juga merilis laporan yang menunjukkan penjualan rumah yang ada secara tak terduga terus melonjak di bulan Februari melonjak sebesar 3,1% ke tingkat 4,00 juta di bulan Januari.
Secara sektoral, penguatan dipimpin oleh saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index menghasilkan lonjakan 2,3%.
Salah satunya saham produsen chip Micron melonjak sebesar 14,1% setelah melaporkan hasil fiskal kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.
Penguatan signifikan juga tetap terlihat pada saham-saham keuangan, dengan NYSE Arca Broker/Dealer Index dan KBW Bank Index keduanya melonjak sebesar 2,2%.
Saham perumahan juga menunjukkan kinerja yang kuat mendorong Indeks Sektor Perumahan Philadelphia naik sebesar 1,7%.
Salah satu platform sosial media cukup besar yaitu Reddit mulai diperdagangkan di NYSE, melonjak 47,2% setelah IPO-nya dihargai $34 per saham.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham Apple yang anjlok 4% setelah Departemen Kehakiman mengajukan gugatan antimonopoli terhadap pembuat iPhone tersebut.