(Vibiznews – Index) – Harga saham di Wall Street berfluktuasi sepanjang perdagangan yang berakhir Selasa dinihari (26/3/2024) dengan indeks mempertahankan bias negatif.
Indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi turun 0,3% menjadi 16.384,47, mundur dari rekor penutupan tertinggi sesi sebelumnya. Dow Jones turun 0,4% menjadi 39.313,64 dan S&P 500 merosot 0,3% menjadi 5.218,19.
Pelemahan saham-saham teknologi membebani Wall Street di awal sesi, dengan saham raksasa semikonduktor Intel anjlok sebanyak 4,7% ke level terendah dalam lebih dari 4 bulan.
Saham Intel anjlok tajam setelah pemberitaan Tiongkok memperkenalkan pedoman baru untuk menghapuskan mikroprosesor Intel dan Advanced Micro Devices dari PC dan server pemerintah.
Saham Microsoft juga turun 1,4% oleh pedoman pengadaan pemerintah Tiongkok yang lebih ketat mengesampingkan sistem operasi Windows milik perusahaan dan perangkat lunak database buatan luar negeri demi memilih opsi dalam negeri.
Namun, tekanan jual masih relatif lemah karena investor enggan mengambil tindakan yang lebih signifikan jelang rilis beberapa data ekonomi penting pekan ini.
Dari laporan ekonomi, penjualan rumah baru di AS secara tak terduga menurun di bulan Februari, turun sebesar 0,3% ke tingkat 662.000 pada Februari setelah melonjak sebesar 1,7% pada bulan Januari.
Meskipun semua indeks alami pelemahan, saham-saham maskapai penerbangan bergerak kuat dengan NYSE Arca Airline Index naik sebesar 1,5%.
Saham-saham jasa minyak juga menunjukkan kekuatan yang cukup besar dengan Philadelphia Oil Service Index naik sebesar 1,2% ke level penutupan tertinggi dalam 5 bulan.
Demikian saham perangkat keras komputer dan produsen minyak alami penguatan yang moderat.