Dolar AS Kamis Menguat Setelah Peningkatan Data Impor dan Penurunan Klaim Pengangguran

280

(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat pada hari Kamis setelah harga impor AS meningkat 0,9% bulan lalu, yang meningkatkan sentimen Federal Reserve akan berupaya mengendalikan inflasi dan dapat menunda rencana untuk memangkas suku bunga.

Pasar juga mencermati penurunan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran pada minggu lalu yang menunjukkan adanya kekuatan mendasar di pasar tenaga kerja AS.

Lonjakan indeks harga impor AS pada bulan April merupakan kenaikan satu bulan terbesar sejak naik 2,9% pada Maret 2022, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,24% menjadi 104,45 setelah turun 0,75% pada hari Rabu.

Dolar rebound dari penurunan tajam terhadap semua mata uang utama pada hari Rabu ketika data menunjukkan inflasi AS melambat menjadi 0,3% pada bulan April dari bulan sebelumnya.

Melambatnya harga konsumen mendorong pasar memperkirakan kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini, yang pertama akan dilakukan pada bulan September.

Klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 10.000 menjadi 222.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 11 Mei, kata Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 220.000 klaim pada minggu terakhir.

Kondisi pasar tenaga kerja yang membaik dan kembalinya tren penurunan inflasi telah meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September.

Dolar turun 1% terhadap yen pada hari Rabu tetapi naik 0,26% pada hari Kamis di 155,28, setelah jatuh ke level 153,6 sebelum angka pertumbuhan Jepang yang lemah melemahkan yen.

Mata uang Jepang telah jatuh sekitar 9,5% tahun ini karena Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar, sementara suku bunga The Fed yang lebih tinggi telah menarik uang ke obligasi AS dan dolar. Yen sangat sensitif terhadap pelebaran atau penutupan perbedaan suku bunga.

Euro mencapai level tertinggi dua bulan di $1,0895 pada hari Kamis sebelum turun 0,19% lebih rendah pada $1,0861. Pound Inggris mencapai level tertinggi satu bulan di $1,2675 sebelum jatuh kembali 0,20%.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik dengan membaiknya data ekonomi AS seperti peningkatan harga impor dan penurunan klaim pengangguran AS, yang memicu sentimen The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga lebih lama, dan memperlambat pemotongan suku bunga AS. Indeks dolar diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 104,69-104,92. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 104,15-103,84.