(Vibiznews – Economy) – Tingkat inflasi di Jepang alami perlambatan pada bulan April 2024 akibat inflasi pangan yang rendah menurut laporan Kantor Statistik Jepang hari Jumat (24/5/2024).
Indeks harga konsumen inti di Jepang, yang tidak mencakup makanan segar namun mencakup biaya bahan bakar, naik 2,2% tahun-ke-tahun pada bulan April 2024.
Inflasi inti melambat selama 2 bulan berturut-turut setelah berada di 2,6% pada bulan Maret, sejalan dengan ekspektasi. Namun tetap berada di atas target Bank of Japan sebesar 2% karena melemahnya yen yang mendorong kenaikan biaya impor.
Data inflasi inti Jepang kini berada pada atau di atas target BOJ selama 25 bulan berturut-turut, sehingga membuat bank sentral berada di bawah tekanan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut.
BOJ mengubah kebijakan moneternya pada bulan Maret, menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 dan mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif di tengah kenaikan upah dan inflasi yang tinggi.
Pasar juga bertaruh bahwa bank sentral akan memperketat kebijakan lebih lanjut dengan menaikkan imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun menjadi 1% pada minggu ini untuk pertama kalinya sejak Mei 2013.
