Dolar AS Jumat Menguat Setelah Non Farm Payrolls AS Melonjak

384

(Vibiznews – Forex) Dolar AS melonjak pada hari Jumat setelah data Non Farm Payrolls AS bulan Mei menunjukkan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan bulan lalu, memicu sentimen Federal Reserve akan memperlambat penurunan suku bunga AS.

Non Farm Payrolls AS meningkat sebesar 272.000 pekerjaan pada bulan Mei, sementara revisi menunjukkan 15.000 lebih sedikit pekerjaan yang diciptakan pada bulan Maret dan April dibandingkan dengan yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan peningkatan sebesar 185.000.

Lihat : Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah Mei AS Meningkat; Memicu Sentimen Perlambatan Penurunan Suku Bunga

Namun, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4% dari 3,9% di bulan April, melampaui tingkat yang sebelumnya bertahan selama 27 bulan berturut-turut.

Terpantau Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap euro dan lima rival utama lainnya, naik 0,74% menjadi 104,87.

Untuk minggu ini, indeks dolar AS berada di jalur kenaikan sebesar 0,1%, dengan angka pekerjaan yang kuat mengimbangi serangkaian data makro yang lebih lemah yang telah mendorong investor untuk kembali mempertimbangkan penurunan suku bunga Fed untuk tahun ini.

Dolar AS naik 0,64% terhadap yen menjadi 156,59. Mata uang AS masih turun 0,2% terhada yen pada minggu ini, berada di jalur kinerja mingguan terburuk sejak akhir April.

Sementara itu, mata uang euro turun 0,75% terhadap dolar menjadi $1,0806. Pada minggu ini, mata uang tunggal Eropa tergelincir 0,22%, persentase kerugian mingguan terbesar sejak minggu yang dimulai tanggal 8 April.

Penurunan Euro terjadi sehari setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunganya, namun hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai prospek kebijakan moneter mengingat inflasi masih di atas target.

The Fed diperkirakan tidak akan melakukan perubahan apa pun pada pertemuan kebijakannya minggu depan, namun setelah data pekerjaan dirilis, pasar berjangka memperkirakan hanya satu kali pemotongan sebesar 25 basis poin tahun ini, baik pada pertemuan bulan November atau Desember. menurut aplikasi probabilitas tingkat LSEG.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik seiring menguatnya Non Farm Payrolls AS bulan Mei, yang memicu The Fed akan memperlambat penurunan suku bunganya. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 105,18-105,50. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 104,27-103,68.