(Vibiznews – Index) Bursa saham Korea Selatan berakhir anjlok pada hari Jumat terpicu kekhawatiran pelemahan ekonomi AS meskipun ada sinyal pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Indeks Kospi anjlok 101,49 poin, atau 3,65 persen, hingga ditutup pada 2.676,19.
Indeks telah turun 2 persen minggu ini.
Volume perdagangan sangat besar pada 523,78 juta saham senilai 12,87 triliun won (US$9,38 miliar), dengan yang turun jauh melebihi yang naik 868 berbanding 58.
Lembaga dan orang asing menjual saham senilai 1,62 triliun won, mengimbangi pembelian saham individu senilai 1,61 triliun won.
Semalam, Dow Jones Industrial Average turun 1,2 persen menjadi 40.347,97 poin, sementara Nasdaq yang sarat teknologi anjlok 2,3 persen menjadi 17.194,15.
Klaim pengangguran AS mencapai titik tertinggi dalam hampir setahun dan manufaktur menyusut.
The Fed mengisyaratkan minggu ini bahwa mereka akan memangkas suku bunga acuannya pada bulan September jika kondisinya sesuai dengan perkiraannya.
Di Seoul, sebagian besar saham berkapitalisasi besar turun, dengan saham teknologi terpukul paling keras. Saham baterai dan telekomunikasi termasuk di antara beberapa saham yang menguat.
Saham unggulan Samsung Electronics turun 4,2 persen menjadi 79.600 won, produsen chip nomor 2 SK Hynix Inc. anjlok 10,4 persen menjadi 173.200 won, produsen mobil teratas Hyundai Motor Co. turun 3,8 persen, dan perusahaan penyulingan terkemuka SK Innovation Co. turun 2,7 persen menjadi 104.300 won.
Di antara perusahaan yang menguat, produsen baterai terkemuka LG Energy Solution Ltd. naik 0,8 persen menjadi 336.000 won, perusahaan penyulingan S-Oil Corp. naik 0,7 persen menjadi 68.500 won, dan Hybe, perusahaan K-pop yang menaungi BTS, naik 3,1 persen menjadi 180.800 won.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan, bursa Korea Selatan akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street yang jika berlanjut lemah, akan menekan bursa Korea Selatan.
