(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS merosot pada hari Senin karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS setelah serangkaian data ekonomi utama dirilis minggu lalu.
Imbal hasil Tteasury AS 10 tahun turun lebih tiga basis poin menjadi 3,764%.
Imbal hasil Treasury AS 2 tahun berada di 3,807% setelah turun lebih dari enam basis poin.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun dan 2 tahun pada hari Senin turun ke level yang tidak terlihat dalam lebih dari setahun.
Pada hari Jumat, laporan Non Farm Payrolls bulan Juli menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan untuk bulan tersebut hanya berjumlah 114.000, yang berada di bawah estimasi Dow Jones sebesar 185.000 serta angka revisi bulan Juni sebesar 179.000. Laporan pekerjaan juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,3%, level tertinggi sejak Oktober 2021.
Data tersebut menunjukkan pelonggaran pasar tenaga kerja, yang memicu kekhawatiran tentang resesi. Itu terjadi setelah Fed pada awal minggu tidak mengubah suku bunga dan mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada bulan September. Namun, banyak investor sejak itu mempertanyakan apakah bank sentral seharusnya sudah bergerak untuk memangkas suku bunga guna menangkal penurunan ekonomi.
Pasar sekarang memperkirakan peluang yang semakin tinggi untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin saat Fed bertemu pada bulan September, menurut alat FedWatch milik CME Group.
Pada minggu mendatang, investor akan mencermati komentar dari pejabat Fed, memindai mereka untuk mencari petunjuk tentang prospek ekonomi dan kebijakan moneter. PMI Jasa ISM, yang melacak kinerja perusahaan jasa, juga akan dirilis pada hari Senin dan diperkirakan akan naik dari angka 48,8 pada bulan Juni menjadi 50,9 pada bulan Juli.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan bergerak turun. Namun jika data PMI Jasa AS terealisir naik, akan memberikan sentimen positif bagi imbal hasil Treasury AS.