Forex Dolar Akhir Pekan: Masih Dibayangi Lambatnya Data Inflasi AS

260
dolar
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS secara indeks terkoreksi pada perdagangan sesi Eropa hari Jumat (16/8/2024), demikian terhadap semua rival utamanya sedang melemah.

Namun terhadap yen Jepang, posisi dolar masih berada di kisaran tertinggi 2 pekan meskipun sedang terkoreksi.

Sejak pasar uang Asia, posisi dolar AS bergerak turun perlahan setelah rebound kuat di sesi global sebelumnya; tertahan setelah diangkat data retail sales AS yang memadamkan kekhawatiran atas datangnya resesi AS.

Sebelumnya juga dolar AS telah mendapat dorongan ekstra terhadap mata uang Jepang berkat lonjakan imbal hasil Treasury.

Sentimen juga dipengaruhi oleh sikap investor mengurangi taruhan bahwa Federal Reserve akan dipaksa melakukan pelonggaran agresif bulan depan.

Dolar tetap tertekan akibat data inflasi AS yang lebih lemah dari yang diantisipasi untuk bulan Juli.

Pasar yakin bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, tetapi masih spekulasi apakah akan memangkas sebesar 25 atau 50 basis poin.

Untuk mata uang yang sensitif terhadap aset risiko seperti pound sterling menguat karena prospek ekonomi yang membaik memacu reli ekuitas.

Prospek ekonomi membaik terlihat dari laporan data ekonomi negara AS dan juga beberapa negara besar lainnya yang positif.

Untuk pergerakan selanjutnya hingga sesi Amerika posisi dolar AS masih akan terus terkoreksi.