(Vibiznews – Index) – Bursa saham Wall Street berakhir dengan semua indeks utamanya merah pada Jumat dinihari (4/10/2024) melewati perdagangan yang fluktuatif.
Sejak awal perdagangan ketiga indeks Wall Street sudah tertekan oleh meningkatnya tensi ketegangan konflik di Timur Tengah pasca serangan rudal Iran beberapa hari lalu, kemudian sempat terangkat oleh rilis data PMI sektor swasta AS.
Indeks Nasdaq turun 0,07% menjadi 17.918,48, S&P 500 turun 0,2% menjadi 5.699,94 dan Dow Jones turun 0,4% menjadi 42.011,59.
Pergerakan indeks yang fluktuatif akibat kurangnya arah perdagangan di Wall Street yang terfokus pada laporan NFP AS hari Jumat.
Data PMI Jasa di AS melonjak ke angka 54,9 pada bulan September dari 51,5 pada bulan Agustus. Merupakan data pertumbuhan terbesar sejak Februari 2023.
Sebelumnya di rilis data klaim pengangguran mingguan Laporan tersebut yang naik menjadi 225.000 minggu lalu, meningkat 6.000 dari minggu sebelumnya sebesar 219.000.
Tekanan perdagangan dari berita terkini di Timur Tengah merespon pemberitaan serangan lanjutan dari Lebanon ke Israel.
Secara sektoral, pelemahan banyak terjadi pada saham emas hingga menyeret Indeks NYSE Arca Gold Bugs turun 2%.
Pelemahan signifikan juga terlihat di antara saham maskapai penerbangan, sebagaimana tercermin dari kerugian 1,4% Indeks Maskapai NYSE Arca.
Saham baja, jaringan, dan bioteknologi juga menunjukkan pergerakan yang signifikan ke arah penurunan, sementara saham energi bergerak tajam naik seiring dengan harga minyak mentah.