(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro pada hari Kamis naik ke level tertinggi 2 minggu dan ditutup menguat terdukung kenaikan inflasi yang lebih kuat dari perkiraan.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,25% pada 1.0884
Kenaikan Euro didukung data inflasi dan ekonomi Zona Euro yang lebih kuat dari ekspektasi Kamis mendorong euro. ‘
CPI Oktober Zona Euro naik +2,0% thn/th, lebih kuat dari ekspektasi +1,9% thn/th. CPI inti Oktober naik +2,7% thn/th, lebih kuat dari ekspektasi +2,6% thn/th.
Namun kenaikan Euro dibatasi komentar dovish dari anggota Dewan Gubernur ECB Panetta melemahkan euro ketika ia mengatakan ECB harus terus menurunkan biaya pinjaman untuk menjaga inflasi agar tidak terlalu rendah.
Tingkat pengangguran September Zona Euro tidak berubah pada rekor terendah 6,3%, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat daripada ekspektasi kenaikan menjadi 6,4%.
Penjualan ritel September Jerman secara tak terduga naik +1,2% m/m, lebih kuat dari ekspektasi penurunan -0,6% m/m.
Swap memperkirakan peluang sebesar 100% untuk pemotongan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB untuk pertemuan 12 Desember dan sebesar 25% untuk pemotongan suku bunga sebesar -50 bp pada pertemuan yang sama.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls AS bulan Oktober yang diindikasikan menurun. Sedangkan Unemployment Rate AS Oktober diindikasikan tetap.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik jika dolar AS lanjutkan pelemahan. Juga jika malam nanti data Non Farm Payrolls AS terealisir turun dan menekan dolar AS, akan dapat menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0856-1.0828. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0900-1.0916.