(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS Selasa bergerak naik terpicu kebijakan pro-tarif Presiden AS terpilih Donald Trump.
Indeks dolar AS naik sebesar +0,07%.
Presiden Trump mengatakan pada hari pertamanya menjabat bahwa ia akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% untuk barang-barang dari Tiongkok dan tarif sebesar 25% untuk semua produk dari Kanada dan Meksiko.
Namun dolar kehilangan sebagian besar keuntungannya setelah saham menguat, sehingga mengurangi permintaan likuiditas untuk dolar.
Sedangna data ekonomi AS beragam untuk dolar, dengan kepercayaan konsumen AS bulan November naik ke level tertinggi dalam 16 bulan dan penjualan rumah baru bulan Oktober turun ke level terendah dalam hampir 2 tahun.
Indeks harga rumah komposit-20 S&P CoreLogic AS bulan September turun menjadi 4,57% thn/thn dari +5,21% thn/thn pada bulan Agustus, lebih lemah dari ekspektasi sebesar +4,70% dan kenaikan tahun-ke-tahun terkecil dalam setahun.
Penjualan rumah baru AS pada bulan Oktober turun -17,2% b/b ke level terendah dalam 2 tahun sebesar 610.000, lebih rendah dari ekspektasi 725.000.
Indeks kepercayaan konsumen AS bulan November dari Conference Board naik +2,1 ke level tertinggi dalam 16 bulan sebesar 111,7, mendekati ekspektasi 111,8.
Survei prospek manufaktur Richmond Fed AS bulan November tidak berubah pada -14, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan menjadi -11.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 59% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 17-18 Desember.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik terpicu kebijakan pro-tarif Trump.